Bukan hanya
sekali duakali saja, melainkan sudah berkali kali rencana tour de bromo yang
digagas trio kwek kwek gagal terlaksana untuk
kesekian kalinya.
Awan kelabu kembali bergelayut menyelimuti... Gundah dan kecewa kembali melanda... Ngumpulin sobat sobit yang jumlahnya nggak sampai satu RT saja susahnya bukan main. Sudah putus asa rasanya... Masa bodo dengan semuanya...
Padahal semua rencana persiapan sudah matang. Mulai
dari technical travelling hingga transportasi, baik di jalan raya sampai nanti menjelajah
di lautan pasir gunung Bromo. Ibarat hendak makan, hidangan sudah siap tersaji... tinggal
disuap saja !
Kalau dibiarkan
begini terus kapan jadi nya... ?
Kapan bisa berangkat menyaksikan matahari terbit
di Bukit Cinta... menjelajahi lautan pasir yang eksotik... dan padang savana
yang elok menawan hati ?
Jika hanya no
action talk only, bisa bisa hasrat touring yang menggelora hanya tinggal mimpi... Bagaikan debu tertiup angin !
Dari awal sebenarnya sudah terbaca. Problemnya
tidak lain adalah "sibuk"
Ya, kesibukan alias rutinitas masing-masing lah yang menjadi batu sandungan.
Ya, kesibukan alias rutinitas masing-masing lah yang menjadi batu sandungan.
Masalah klasik sebenarnya, namun perlu diatasi agar bisa segera dicapai
kata sepakat demi kemaslahatan bersama (ihiks... seperti kata kata pak RT di
rapat tempo hari)
At last, mau tidak mau...bisa atau tidak, kali ini harus terlaksana.
At last, mau tidak mau...bisa atau tidak, kali ini harus terlaksana.
Acara Tour
de Bromo (TDB) kudu terwujud, bagaimanapun juga... meski hanya 5 orang yang
bisa meluncur !
Setelah melalui perundingan yang cukup melelahkan akhirnya lahir juga keputusan
bulat.
Disepakati hari Sabtu malam berangkat melalui jalur Poncokusumo-Tumpang,
tidak jadi lewat jalur Nongkojajar seperti yang semula direncanakan.
Thanks a
lot ya Ling... Berkat bantuanmu dan papah tersayang akhirnya acara TDB
berjalan lancar, nggak molor lagi seperti sebelum-sebelum nya. Kita semua jadi berangkat. Jos gandos...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar