Daluman

Kalo ngobrol tentang Bali emang ga ada abisnya… kekayaan pesona budaya dan seni yang sangat khas, termasuk keunikan kulinernya… membuat semakin dalam cintaku kepada Bali.

Kali ini, saya ingin berbagi cerita tentang salah satu minuman tradisional khas Bali, salah satu minuman favorite saya…

Arak Bali!... bukan, bukan, bukan….

Brem Bali?... bukan juga….

Eksotika Pantai Goa Cina

Kabupaten Malang banyak menawarkan keindahan pantai selatan yang eksotik dan menawan. Sebut saja pantai Ngliyep, Sendangbiru, dan Balekambang yang lebih dulu kesohor. Kemudian ada pantai Tamban, Goa Cina, dan Bajulmati yang mulai "naik daun" namanya. Kelebihan pantai-pantai yang terakhir ini adalah kealamian dan keasriannya yang relatif masih terjaga karena masih belum banyak pengunjungnya.

Bertepatan dengan libur 1 Muharam yang lalu saya bersama rombongan ada kesempatan buat “mencicipi” keindahan pantai Goa Cina. Pantai ini terletak di desa Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan. Bersebelahan dengan Sendang Biru dan searah dengan pantai Bajulmati. Jarak tempuh menuju pantai ini sebenarnya tidak terlalu jauh namun yang membuat lama

Kremasi Agung

Sekitar pukul 10 pagi saya berangkat dari Nusa Dua menuju Ubud untuk melihat langsung Upacara Pelebon Puri Agung Ubud. Acara ini sangat langka dan sayang untuk dilewatkan.

Jalur lalu lintas dari arah Jl. Raya Pengosekan ke Jl. Wenara Wana Monkey Forest menuju ke Ubud Market telah direka-yasa demi kelancaran upacara Pelebon Puri Agung, sehingga saya langsung mengarah ke Peliatan melalui Jl. Raya Andong menuju ke Setra (Lokasi Pemakaman) tepat di ujung Jl. Raya Ubud. 

Di lokasi pemakaman telah banyak berkumpul warga masyarakat yang ingin menyaksikan acara Pelebon Puri Agung.

Pada hari itu, ternyata tidak hanya satu kremasi yang

Terunyan

31 Oktober 2013 –ketika budaya orang barat merayakan Halloween, saya mendapatkan kesempatan untuk mendampingi teman dari Manado yang antusias untuk melihat lebih dekat desa Terunyan dengan jenazah-jenazahnya…

so, it’s Halloween…  let’s have a Spooktacular trip to Terunyan!...

Desa Terunyan terletak di tepian Danau Batur sebelah Timur tepat di kaki Gunung Abang, Kintamani di Kabupaten Bangli. Desa Terunyan dihuni oleh keturunan Bali asli –Bali Aga, sebelum kedatangan Majapahit pada abad ke 16.

Pura Pancering Jagat yang berada di tengah desa, diyakini sebagai pura pertama kali dididirikan di Pulau Bali.

Salah satu pesona Terunyan adalah makam misterius di Dusun Kuban, lokasi makam ini hanya bisa di akses dengan perahu karena letaknya berada diantara tebing batu. Keunikan makam ini adalah, masyarakat

"Kampong Tourist"

Kampong Tourist, yes buddy  ... kampong tourist. Kayaknya rada-rada aneh ya ? Masa ada kampung yang tinggal bule-bule, haha ... bukan itu sob ! Memang kalau dengar kata itu imajinasi kita pasti larinya kesono, oke-oke aja kok ... piss.

Penasaran ? Langsung aja yuk meluncur ke jalan Pattimura, Malang, yang dipojokan jalannya ada Hotel Helios. Nah, disitu tempatnya, di lantai paling atas sendiri. Ada dormitory, gazebo plus kafe. Ini masih ditambah lagi free wifi. Keren kan ? Hebatnya, kita bisa menginap disini hanya dengan US$5 atau Rp50.000 per malam. Wow ... bayangin aja ! Dan jangan kuatir, meskipun murah meriah tempatnya bersih dan nyaman. Mandi air panas juga disediakan.

Salon "ASTER"

Lokasinya tidak jauh dari utara lapangan Rampal, tepatnya di Jl. Hamid Rusdi G-99. Tempatnya menyatu dengan rumah berasitektur jawa lawas. Halamannya cukup asri, banyak tanamannya. Menjadikan enak dipandang mata.

Di depan rumah terpampang jelas tulisan "salon" sehingga memudahkan orang-orang  yang mencarinya. Ya, itulah salon "Aster", salon yang sudah familier dengan masyarakat Malang. Salon

Indahnya Persahabatan

Persahabatan .....

Tidak dapat didefinisikan dengan kata-kata .... pun tidak dapat digambarkan dengan lukisan paling indah sekalipun. Persahabatan ada di dalam diri, disini ..... di dalam hati ! 

Coba simak lirik lagu Sindentosca yang berjudul "Kepompong" ini,

Reff: 

Persahabatan bagai kepompong

TEKAT 2011 @ Kantri Klub Resto - Singosari

Akhirnya, meminjam istilah "vini vidi vici" , kami bisa juga mengadakan temu kangen akhir tahun (TEKAT)  di Resto Kantri Klub di Singosari.

Resto yang tidak jauh dari kota Malang. Resto dengan halaman yang luas, asri, dan berkonsep "garden" benar-benar cocok menjadi ajang temu kangen kami yang telah puluhan tahun berpisah selepas lulus smp tahun 1983.

Tidak terbayang sebelumnya kalau nantinya kami bakalan "pangling" dengan teman-teman sendiri. Namun itulah yang terjadi, pangling alias lupa !

Bagaimana tidak, bayangan sosok teman kita masih kebayang pada saat waktu masih sekolah dulu. Jadinya ... ya enggak nyambung ! Yang dulunya kurus sekarang malah gemuk. Tidak saja gemuk di badan tapi juga gemuk di wajah ! Orang Jawa bilang "tembem". Yang ekstrim,

Kawok

Selain tempat yang menawarkan keindahan underwater adventure, Manado juga menawarkan petualangan ektrim kuliner…  

Masakan daging ‘doggy’ atau lebih dikenal dengan sebutan RW (rinte wuuk) maupun Paniki juga mudah dijumpai di rumah makan yang menyediakan masakan khas Minahasa. Bahan baku menu ekstrim juga tidak sulit ditemukan di pasar-pasar traditional di seluruh wilayah Minahasa...

Kali ini, saya ingin berbagi pengalaman tentang berburu… Daging Tikus!

Begitu mendengar kata “tikus” kebanyakan dari kita langsung merasa jijik dan geli, tapi tunggu dulu…

“ReunI AkbaR SMPK CELAKET 21 MalanG” oleh Julia Dwiasti

Berita menggembirakan jenenge nek iso ketemu konco-konco sing wes suwiii gak ono kabar beritane. Bersyukur ono facebook, email, blog, handphone, dadi iso nyambung maneh … Konco-konco sing biyen tau dadi bagian kehidupane awak dewe … masa remaja… Wuuuiiik! Sueneng rek! Iso hahahihi … lali umur wes … koyok e lagi wingi sore … tibak e kok yo wes telungpuluh taun. 

Matur nuwun, konco-konco sing ndik Malang …. Panitia ne hebat kabeh! Semangat!! Salut akuuu! Sualuuut tenan buat panitia yang tercinta ! Masio peserta ne mretheli … sithok … sithok … podo pamitan gak iso teko, tapi

Sensasi Makan Pagi @Jambuluwuk Resto

Little Swiss of Java. Tidak berlebihan kiranya julukan ini diberikan kepada kota Batu. Terletak di ketinggian 1050 dpl membuat udara di kota ini terasa sejuk dan menyenangkan. Di tambah dengan pemandangan alamnya yang menawan. Membuat betah untuk berlama-lama berada di sini.

Dengan kondisi alam yang spesifik membuat kota ini banyak di kunjungi wisatawan karena banyak memiliki tempat wisata yang indah dan menawan. Untuk urusan menginap tidak perlu dikuatirkan. Banyak sekali penginapan yang tersedia. Dari yang biasa sampai yang mewah. Dari yang murah sampai yang mahal. Tergantung dari budget yang tersedia.

The Beauty of Sulawesi

Remboken adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara,Indonesia. Kecamatan ini terletak pada ketinggian kurang lebih 700 meter dpl. Temperaturnya rata-rata maksimum 23 °C dan minimum 15 °C.

Kecamatan ini dibatasi oleh Kecamatan Tondano Barat dan Tomohon Selatan di bagian utara, Danau Tondano di sebelah timur, Kecamatan Kakas dan

Reuni 19 Oktober 1985

Terus terang, tidak banyak yang bisa saya ingat ketika saya dan mungkin juga teman-teman yang lain ketika disuguhi foto-foto jadul tahun 1985 oleh Djalu Kriswanto, bahwa sebelumnya kita pernah mengadakan reuni ! 

Akhirnya ingatan itu  kembali setelah memikir cukup lama. Itupun dibantu  teman-teman yang lain yang saling beri info waktu chating di facebook. Malah ada teman yang ngotot kalau dia tidak pernah ikut acara itu. Tapi kenyataannya dia  ada di foto itu ! Ha ... ha ... ha ... bikin geli saja. Semoga masih ada teman-

Rencana T.E.K.A.T (TEmu KAngen Akhir Tahun)

Pada bulan Desember 2011, ketika sedang hangat-hangatnya chating, tercetus celetukan MAYA yang menginginkan  kumpul-kumpul alias reuni, nggak cuman "nggedabrus" di facebook. Gayung pun bersambut. Semua anggota dengan antusias menyambut gembira ide tersebut. Padahal tentunya tidak mudah mengumpulkan dan mengkoordinir rekan-rekan yang telah "tercerai-berai" puluhan tahun.

"Rawe-rawe rantas malang-malang tuntas". Dengan semangat '45, rekan-rekan yang masih setia menjadi "Ngalamania" alias masih tinggal di Malang, bekerja keras untuk mewujudkan rencana "heboh" tersebut. Betapa tidak, di  pertengahan Desember dilontarkan ide reuni, sedangkan reuninya sendiri

Terbentuknya c21mlg@groups.facebook.com

Facebook. Ya, facebook alias jejaring sosial yang telah mempertemukan kembali alumni SMPK Celaket 21 Malang angkatan 1981 lulusan tahun 1983.

Adalah JOKO WIDODO, pada bulan Mei 2011   yang punya inspirasi mengumpulkan alumni C21 dalam satu wadah/grup. Jadi, boleh dibilang rekan kita ini adalah "founding father" grup C21.

Pada awal terbentuknya grup ini belum banyak yang masuk menjadi anggota. Waktu itu masih beberapa orang yaitu Joko Widodo sendiri, Nanang Supriadi, Yung Yung (Harianto), yang ketiganya masih setia menjadi penduduk Arema. Kemudian ada Julia Dwiasti yang telah pindah ke Jakarta dan Rudy Pangemanan yang terdampar di Manado. Seiring berjalannya